Bromo Yang Tertunda
BROMO YANG TERTUNDA Siang itu di kantin kampus, kami nongkrong sambil ditemani segelas es kopi sachetan. Obrolan unfaedah tentang masa-masa maba mengalir deras seiring kekuatan ingatan mengingat. Kami bertukar tawa dan bertukar olokan yang dilontarkan sebagai bumbu obrolan. Di akhir pertemuan tersebut, aku berucap bahwa esok akan pulkam. Dua orang kawanku meresponnya bahwa mereka mau ikut ke rumah. Fix esoknya aku pulang kampong bersama kedua kawanku. Ditengah perjalanan sebuah ide tanpa rencana muncul, kami ingin ke wisata bromo yang kebetulan agak dekat dengan rumahku, sekitar 3 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dengan kecepatan ngebut. Sebenarnya aku sudah pernah ke bromo dua kali, yang pertama waktu SMA dengan menggunakan elf bersama rombongan kawan-kawan SMA, yang kedua kalinya aku bersama kawan-kawan di kampus dengan menggunakan sepeda motor. Kedua perjalananku tersebut tertempuh lewat jalur Probolinggo. ...