Postingan

KERJA dan ORGANISASI

KERJA        Seberes menyelesaikan skripsi, saya memutuskan untuk mengumpulkan dana nikah. Hitung-hitung mengisi waktu kosong sembari menunggu tanggal wisuda. Keinginan untuk bekerja ini sebenarnya hanya rahasia saya pribadi sih, namun saya iseng-iseng untuk bertanya perihal lowongan pekerjaan di lembaganya. Entah ini rencana tuhan atau tidak, tanpa instruksi dari saya, kawan saya ini langsung memberi nama saya ke atasannya yang berlajut atasannya tersebut menghubungi saya. Beliau bilang bahwa lembaganya lagi membutuhkan tenaga. Secara halus dan secara tidak langsung ini merupakan permintaan agar saya mengisi posisi kosong tersebut. Saya jelaskan dulu ya, bahwa lembaga ini memiliki beberapa cabang, salah satunya di kota tempatku kuliah dan kota tempatku lahir. Pada awalnya saya ditawari kerja di cabang yang menurut saya lumayan jauh, sehingga saya agak keberatan dan mengajukan masa tunggu untuk melengkapi berkas-berkas wisuda saya. Keberatan saya adalah ketika ...

Kawah ijen 2019 via Bondowoso

Gambar
KAWAH IJEN 2019 Satu minggu sebelum tanggal 4 Agustus 2019, kami merencanakan akan ke kawah ijen. Awalnya, disepakati bahwa kami akan berangkat malam hari dari kota Jember. Satu hari sebelum hari H, seorang kawan kami mengusulkan untuk berangkat sore saja, mengingat jalanan sepi khawatir terjadi apa-apa di jalan. Namun ketika hari H, salah satu kawan kami masih berada di rumahnya dan baru tiba di jember sore hari. Kami pun memutuskan berangkat selepas maghrib meskipun ketika berangkat menuju arah Bondowoso di waktu adzan isya. Kami berangkat ke Kawah Ijen melalui jalur Bondowoso. Sekitar pukul 20.00 wib, kami tiba di Alun-alun Bondowoso. Kami memutuskan untuk istrahat sejenak sembari menyeruput kopi. Kami mengobrol apapun yang bisa dibincangkan, hingga sekitar pukul 21.30 wib. Setelah kopi-kopi tinggal ampasnya, pertanda kami harus melanjutkan perjalanan tanpa lupa untuk membayar kopi yang telah menyusuri kerongkongan kami. Selama perjalanan, jalan Nampak sepi sehingga l...

Bromo Yang Tertunda

Gambar
BROMO YANG TERTUNDA                 Siang itu di kantin kampus, kami nongkrong sambil ditemani segelas es kopi sachetan. Obrolan unfaedah tentang masa-masa maba mengalir deras seiring kekuatan ingatan mengingat. Kami bertukar tawa dan bertukar olokan yang dilontarkan sebagai bumbu obrolan. Di akhir pertemuan tersebut, aku berucap bahwa esok akan pulkam. Dua orang kawanku meresponnya bahwa mereka mau ikut ke rumah. Fix esoknya aku pulang kampong bersama kedua kawanku. Ditengah perjalanan sebuah ide tanpa rencana muncul, kami ingin ke wisata bromo yang kebetulan agak dekat dengan rumahku, sekitar 3 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dengan kecepatan ngebut. Sebenarnya aku sudah pernah ke bromo dua kali, yang pertama waktu SMA dengan menggunakan elf bersama rombongan kawan-kawan SMA, yang kedua kalinya aku bersama kawan-kawan di kampus dengan menggunakan sepeda motor. Kedua perjalananku tersebut tertempuh lewat jalur Probolinggo. ...

Dingin Bromo Sehabis Maghrib

Gambar
Dingin Bromo sehabis maghrib Oleh: Havid Mustofa Perjalanan menuju bromo dimulai dari Lumajang. Kami berjumlah enam orang, dan tiga sepeda motor yang siap menuju ke wisata bromo. Kami berangkat pukul setengah dua sehabis shalat dhuhur. Ngeng….. kami mulai melintasi jalanan beraspal menuju kawasan wisata bromo. Tips untuk kalian yang ingin berwisata, jangan lupa bawa  bekal dari rumah. karena biasanya makanan dan minuman di tempat wisata dijual lebih mahal dari harga biasanya. Dari rumah, kami membawa bekal beberapa roti, buah salak, pisang, dan tiga bungkus mie instan, serta tidak lupa satu liter air mineral. Mengandalkan papan nama, kami nekad berangkat ke bromo. Jalanan mulai menanjak dan dingin mulai menyapa lewat hembusan anginnya. Jalananan berkelok-kelok mulai sering dijumpai. Jalan menuju bromo selain menanjak juga penuh tikungan. Hati-hati yang bawa pacar, awas kena tikung. Hehe Semakin menanjak, pemandangannya semakin keren. Kanan kiri disuguhi jurang d...

Seize The Day

Malam itu, sehabis adzan isya berkumandang aku menemui istriku yang tengah menonton televisi. Anakku terlihat serius mengerjakan soal matematika di ruang tamu. Malam itu aku berbincang-bincang dengan istriku yang tengah hamil tujuh bulan. Aku sengaja tidak menyapanya dan duduk melihat tayangan iklan di tv hingga akhirnya istriku memulai pembicaraan. “mas, beras mulai menipis. Uang sekolah anak kita nunggak dua bulan, bulan depan kita pasti akan menerima surat dari sekolah. Belum lagi setoran listrik, dan kebutuhan sehari-hari lainnya” istriku memulai pembicaraan. “nanti aku cari pekerjaan, jika terpaksa aku cari hutangan” jawabku. “hutang? Hutang kita sudah numpuk, mas. Berapa bungkus rokok yang belum aku bayar di toko bu Minah? Aku jadi malu berhutang ke bu minah, mas.” Kata istriku. Aku terdiam, hingga anakku selesai belajar dan mulai mengantuk. Sebelum menuju kamar, anakku menghampiri istriku, dan bilang untuk minta dibelikan sepatu baru. Sepatu yang kubelikan dua tah...

Saya Pernah Nakal

Saya Pernah Nakal Ribuan cahaya bintang bertaburan di langit gelap. Angin malam membuat udara dingin tak seperti biasanya. Malam ini aku kembali kesusahan memejamkan kedua mataku. Bersama ribuan cahaya bintang aku melamun, mengingat peristiwa-peristiwa masa kecil dulu. Masih kuingat, aku pernah nakal waktu masih kecil dulu. Sengaja aku mengenang masa-masa nakalku waktu kecil, lantaran karena aku kesulitan tidur mala mini.             Waktu itu aku masih berusia 12 tahun. Waktu itu aku masih mengaji di sebuah surau, yang mana aku bersama teman-temanku menginap di surau itu tatkala malam hari. Bersama dengan teman-temanku aku berbagi kenakalan-kenakalan yang masih kuingat sampai saat ini. Masih kuingat ketika malam-malam aku dan teman-temanku membuat gaduh, suara bising di dalam surau. Mulai dari bermain bola yang terbuat dari sajadah, bergurau melewati batas, kami membuat gaduh di tengah malam. Sudah menjadi kebiasaan ketika...

Hujan

Hujan Oleh: Havid Mustofa Tak menunggu lama, awan gelap segera menumpahkan segala jenis air yang terkumpul dalam gelapnya. Hujan telah turun membawa segenap kenangan yang tersimpan dalam gumpalan awan hitam. Rangkaian peristiwa-peristiwa hujan kembali mengiang di celah-celah ingatan. Sambil menunggu hujan reda, pikiranku melamun mengingat peristiwa-peristiwa hujan yang menghampiriku. Masih kuingat masa kecilku yang bersahabat dengan hujan. 12 tahun yang lalu, waktu itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar, aku begitu senang ketika air hujan tumpah ke bumi.. banyak kegiatan yang bisa aku lakukan ketika hujan. Melepas baju dan langsung membiarkan tubuhku di basahi oleh air hujan, aku panggil teman-teman sepermainanku untuk beramai-ramai bermain hujan. Derai tawa kami di antara tetes-tetes hujan yang terjatuh menyerang tubuh kami menambah nikmatnya merasakan bermain hujan. Aku temui hujan yang juga menumpahi lapangan. Bersama bola plastic, kami mulai berlari untuk merebut dan me...